Dari Konservasi ke Kreativitas: Candi Mendut Jadi Ruang Edukasi Budaya

Lokalpress.id, Magelang — Pemugaran Candi Mendut yang dimulai sejak awal tahun 2025 bukan hanya menjadi proyek konservasi arkeologis, tetapi juga momentum untuk mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya dunia. Candi Mendut, yang merupakan bagian dari Borobudur Temple Compound dan telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak 1991, kini tengah menjalani tahap pemugaran penting untuk menjaga keberlanjutannya sebagai sumber sejarah, ilmu pengetahuan, dan identitas budaya bangsa.

Dalam upaya menjaga keterlibatan publik meski akses kunjungan ke area candi dibatasi selama masa pemugaran, Unit Pengelola Warisan Dunia Borobudur, Museum, dan Cagar Budaya menyelenggarakan dua program kreatif, yakni Lomba Konten Reels Pemugaran Candi Mendut serta Workshop Membuat dan Mewarnai Gerabah. Kegiatan ini tidak sekadar menjadi alternatif hiburan, tetapi juga dirancang sebagai media edukasi publik mengenai pentingnya konservasi dan pelestarian warisan budaya.

Foto: Istimewa

Kami ingin menghadirkan pendekatan baru dalam mengenalkan konservasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Pemugaran bukan hanya kerja teknis, tetapi juga momen untuk membangun apresiasi dan kedekatan dengan cagar budaya,” ujar Dian Eka Puspitasari, Pamong Budaya Ahli Muda yang juga merupakan staf di Tim Pengembangan Bisnis, Pemasaran, dan Pemanfaatan Aset, Museum dan Cagar Budaya.Senin:01/09/2025

Lomba konten reels yang dimulai pada 17 Agustus 2025 telah diperpanjang hingga 7 September 2025, memberikan kesempatan lebih luas bagi peserta untuk mengeksplorasi sudut pandang kreatif mereka mengenai proses pemugaran Candi Mendut. Kegiatan ini diharapkan dapat menyampaikan nilai-nilai pelestarian dalam format visual yang menarik dan mudah dipahami oleh generasi digital.

Sementara itu, workshop membuat dan mewarnai gerabah yang digelar pada 31 Agustus 2025 menghadirkan pengalaman langsung bagi masyarakat untuk berkarya di lingkungan candi. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Sanggar Lemah Urip, komunitas kreatif anak muda dari Desa Nglipoh, dan berhasil menarik minat peserta lintas usia. Meskipun jumlah peserta masih terbatas, masyarakat tetap dapat mengikuti workshop serupa di waktu mendatang melalui reservasi ke pihak sanggar.

Menariknya, kegiatan ini turut didukung oleh kolaborasi lintas destinasi wisata dan edukasi. Mitra seperti Taman Pintar Yogyakarta, Ketep Pass Magelang, dan Museum Benteng Vredeburg memberikan kontribusi nyata dengan menyediakan tiket masuk gratis bagi pemenang lomba maupun peserta terpilih workshop. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jejaring kunjungan wisata ke destinasi budaya di kawasan Magelang dan Yogyakarta.

Foto: istimewa

 

 

Kolaborasi ini menjadi bentuk sinergi positif antara pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata edukatif,” tambah Dian Eka Puspitasari.

Pemugaran Candi Mendut saat ini bukan hanya tentang perbaikan fisik bangunan, melainkan juga tentang menjaga ingatan kolektif bangsa. Melalui lomba konten dan workshop gerabah ini, Candi Mendut dihidupkan kembali sebagai ruang belajar, berkarya, dan berwisata. Inisiatif ini menjadi pengingat bahwa pelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab bersama, sekaligus warisan yang harus diteruskan kepada generasi masa depan. (Adv)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Us

Luckily friends do ashamed to do suppose. Tried meant mr smile so. Exquisite behaviour as to middleton perfectly. Chicken no wishing waiting am. Say concerns dwelling graceful.

Services

Most Recent Posts

Company Info

She wholly fat who window extent either formal. Removing welcomed.

Ayo Diskusi Kampanye Kamu

Mau pamer event, bangun brand authority, atau story local success? Tim Lokalpress siap bantu. Klik tombol di bawah untuk ngobrol!

Operated by PT Katalis Narasi Indonesia Mengelola 100+ media online lokal, menyalurkan informasi secara cepat, aman, dan tepat sasaran.

© 2025 LokalPress.id